Selasa, 17 Januari 2012

Tauhid

Sebenarnya tauhid bukanlah hanya sekedar mengenal kepada Allah SWT secara rasional akan sang pencipta alam semesta, disamping itu tauhid adalah menyatakan Tuhan itu satu dan suatu pekerjaan yang berbentuk pemurnian atas segala pelaksanaan ibadah kepadaNya secara murni dan mutlak, serta konsekwen melaksanakan apa yang telah menjadi perintahNya dan meninggalkan segala hal yang menjadi laranganNya. Hal ini akan mudah bisa dicapai dengan rendah diri di hadapan sang pencipta, merendahkan diri diantara kalangan manusia.
Allah SWT menegaskan dalam firmanNya; “Dan aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan untuk beribadah kepadaku”. Dengan ini, Jin Manusia diciptakan oleh Dzat yang maha agung untuk menegakkan Tauhid. Namun hal ini tidak akan bisa ditempuh dengan sendirinya tanpa mengikuti jejak dan ajaran seorang Rasul untuk kembali ke jalan yang ditunjukkan sang pencipta. Firman Allah dalam Al Qur’an “Sesungguhnya telah aku utus seorang rasul pada setiap umat (untuk menyerukan) ‘Beribadahlah kepada Allah SWT dan jauhilah Thoghut” (QS An Nahl; 36). Semua Rasul membawa risalah, penegakan Tauhid dan sebuah peraturan untuk kedamaian di muka bumi. Mulai dari nabi Adam as hingga nabi Muhammad saw, para utusan mempunyai misi yang sama untuk menegakkan Tauhid dalam peribadahan kepada Allah SWT, menyerukan Dialah satu-satunya Tuhan, karna tidak ada yang bisa menyamai dan menandingi kekuasaan Allah SWT, baik berupa dzat, pekerjaan dan sifat-sifatNya.
Demi mengingatkan kepada manusia, Allah berfirman “Hai bani israil, sembahlah Allah tuhanku dan tuhanmu. Sesungguhnya telah kafir bagi orang yang mengatakan bahwa Allah adalah salah satu dari tuhan yang tiga. Pahahal tidak ada Tuhan kecuali Tuhan yang maha Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakana, niscaya mereka akan disiksa dengan siksaan yang pedih” (QS Al Maidah; 72-73). Maka, pengkultusan Tuhan yang selain Allah SWT sangatlah bertentangan dengan prinsip-prinsip Tauhid. Karna ini adalah hak Allah SWT yang harus dipenuhi, tidak ada yang boleh menyekutukanNya.
“Menyembahlah kalian hanya kepada Allah SWT semata, dan janganlah mempersekutukannya” (QS An Nisa’; 36). Melalui firman Allah SWT disini, semoga kita sebagai hamba Allah SWT lebih waspada terhadap propaganda sesat yang ditaburkan oleh orang-orang yang membenci Islam, terutama dalam segmen akidah dan Tauhid, yang senantiasa dihembuskan demi menghancurkan akidah Islam. Semoga Allah melindungi kita sebagai umat Islam dan menjayakannya. Amin.