Mendidik seorang Anak untuk menjadikan anak yang baik dalam segalanya mungkin adalah hal yang tidak mudah bagi sebagian orangtua, terlebih jika anak itu telah mengetahui lingkungan dan kondisi sekitarnya. Berbagai cara mungkin telah dilakukan oleh anda namun hasilnya belum maksimal. Hal ini dikarenakan Cara Mendidik salah ketika anak itu masih belum mengenal lingkungan.
Anak sangat mudah mengikuti perkembangan dilingkungannya, cara bicara, kondisi psikis, kondisi dan berbagai kondisi sangat mudah tersimpan dalam pikiran anak walaupun anak itu sebenarnya masih belum bisa berinteraksi dengan lingkungannya. Oleh karena itu berhati-hatilah jika sedang berdekatan dengan deorang anak yang masih kecil, Berhati-hati untuk tidak berbicara kasar, waspada untuk tidak meluapkan emosi, tidak membiasakan berbicara gombal dan bergosip dengan orang lain di depan seorang anak. Karena itu akan menjadi ingatan yang kuat hingga ketika muncul kedewasaannya dia akan meniru segala sesuatu yang dulu pernah terekam dalam memory ingatannya.
Kita pertu benar-benar memperhatikan jiwa kan karakter seorang anak, karena waktu itulah anak akan merekam kondisi psikis dan tingkah yang ada di lingkunngannya.
Pendidikan yang benar sehingga anak dikategorikan sebagai anak yang baik segalanya, yakni baik dalam tingkahnya, sikap, pikiran, dan fisiknya, serta hatinya.
Namun jika sudah terlanjur anak itu bersikap tidak seperti yang kita impikan dulu, misalnya seorang anak telah mengetahui uang sehingga meminta uang terus untuk belanjanya (beli makanan atau barang di warung) yang berlebihan, atau anak dia susah untuk didiamkan, anak itu nakal berlebihan atau lainnya.
Baiklah, sebelumnya kita harus tahu bahwa seorang anak nakal itu biasa karena mereka belum mengetahui yang benar dan salah, namun jika nakalnya berlebih maka kita harus mencari cara mendidik anak yang benar sehingga anak itu tidak terlalu nakal dan tentunya mudah untuk di atur sehingga akan bertumbuh kembang dengan baik sesuai dengan harapan kita untuk kebaikan anak kita.
Berikut cara mudah Mendidik Anak dengan cepat agar tidak nakal:
Berikan perhatian untuk anak dalam segala hal yang memang dia butuhkan, namun jangan berlebihan karena berlebihan inilah yang akan memberikan image sehingga akan berus meminta berlebihan.
Jangan biarkan seorang mengenal lingkungan luar tanpa sepengetahuan orang tuanya, karena inilah faktor yang cukup besar yang dapat merubah sifat anak.
Berikanlah video atau rekaman hal baik yang dilakukan orang lain, bukan film anak yang sekarang ada di TV, seperti kartun atau lainnya yang cenderung membawakan sifat malas, pemarah dan brontak.
Jangan sampai memberikan uang kepada anak, jika bisa anda tidak boleh memberikan uang jika anak itu tidak membutuhkannya, cukup anda berikan barang yang bukan uang.
Bersikaplah keras dalam membimbing anak.
Tunjukan sayang orang tua kepada anak dengan acuh tak acuh, namun harus tetap memperhatikan tingkah laku anak kita.
Jangan pernah menjadikan kita atau keluarga kita sebagai tempat perlindungan ketika dia kita marahi, hilangkan perlindungan jika anak kita salah, namun ingat kita tetap harus menyayanginya.
Janganlah memanjakan anak kita walaupun kita benar-benar menyayanginya.
Itu bebarapa cara mendidik anak dengan benar sehingga anak kita akan baik dalam segalanya.
Anak sangat mudah mengikuti perkembangan dilingkungannya, cara bicara, kondisi psikis, kondisi dan berbagai kondisi sangat mudah tersimpan dalam pikiran anak walaupun anak itu sebenarnya masih belum bisa berinteraksi dengan lingkungannya. Oleh karena itu berhati-hatilah jika sedang berdekatan dengan deorang anak yang masih kecil, Berhati-hati untuk tidak berbicara kasar, waspada untuk tidak meluapkan emosi, tidak membiasakan berbicara gombal dan bergosip dengan orang lain di depan seorang anak. Karena itu akan menjadi ingatan yang kuat hingga ketika muncul kedewasaannya dia akan meniru segala sesuatu yang dulu pernah terekam dalam memory ingatannya.
Kita pertu benar-benar memperhatikan jiwa kan karakter seorang anak, karena waktu itulah anak akan merekam kondisi psikis dan tingkah yang ada di lingkunngannya.
Pendidikan yang benar sehingga anak dikategorikan sebagai anak yang baik segalanya, yakni baik dalam tingkahnya, sikap, pikiran, dan fisiknya, serta hatinya.
Namun jika sudah terlanjur anak itu bersikap tidak seperti yang kita impikan dulu, misalnya seorang anak telah mengetahui uang sehingga meminta uang terus untuk belanjanya (beli makanan atau barang di warung) yang berlebihan, atau anak dia susah untuk didiamkan, anak itu nakal berlebihan atau lainnya.
Baiklah, sebelumnya kita harus tahu bahwa seorang anak nakal itu biasa karena mereka belum mengetahui yang benar dan salah, namun jika nakalnya berlebih maka kita harus mencari cara mendidik anak yang benar sehingga anak itu tidak terlalu nakal dan tentunya mudah untuk di atur sehingga akan bertumbuh kembang dengan baik sesuai dengan harapan kita untuk kebaikan anak kita.
Berikut cara mudah Mendidik Anak dengan cepat agar tidak nakal:
Berikan perhatian untuk anak dalam segala hal yang memang dia butuhkan, namun jangan berlebihan karena berlebihan inilah yang akan memberikan image sehingga akan berus meminta berlebihan.
Jangan biarkan seorang mengenal lingkungan luar tanpa sepengetahuan orang tuanya, karena inilah faktor yang cukup besar yang dapat merubah sifat anak.
Berikanlah video atau rekaman hal baik yang dilakukan orang lain, bukan film anak yang sekarang ada di TV, seperti kartun atau lainnya yang cenderung membawakan sifat malas, pemarah dan brontak.
Jangan sampai memberikan uang kepada anak, jika bisa anda tidak boleh memberikan uang jika anak itu tidak membutuhkannya, cukup anda berikan barang yang bukan uang.
Bersikaplah keras dalam membimbing anak.
Tunjukan sayang orang tua kepada anak dengan acuh tak acuh, namun harus tetap memperhatikan tingkah laku anak kita.
Jangan pernah menjadikan kita atau keluarga kita sebagai tempat perlindungan ketika dia kita marahi, hilangkan perlindungan jika anak kita salah, namun ingat kita tetap harus menyayanginya.
Janganlah memanjakan anak kita walaupun kita benar-benar menyayanginya.
Itu bebarapa cara mendidik anak dengan benar sehingga anak kita akan baik dalam segalanya.
Kesalahan-kesalahan dalam Mendidik Anak
Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang mungkin tidak disadari terjadi dalam pendidikan anak:
Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang mungkin tidak disadari terjadi dalam pendidikan anak:
1. Kurang Pengawasan
Menurut Professor Robert Billingham, Human Development and Family Studies – Universitas Indiana, “Anak terlalu banyak bergaul dengan lingkungan semu diluar keluarga, dan itu adalah tragedi yang seharusnya diperhatikan oleh orang tua”. Nah sekarang tahu kan, bagaimana menyiasatinya, misalnya bila anak Anda berada di penitipan atau sekolah, usahakan mengunjunginya secara berkala dan tidak terencana. Bila pengawasan Anda jadi berkurang, solusinya carilah tempat penitipan lainnya. Jangan biarkan anak Anda berkelana sendirian. Anak Anda butuh perhatian.
2. Gagal Mendengarkan
Menurut psikolog Charles Fay, Ph.D. “Banyak orang tua terlalu lelah memberikan perhatian – cenderung mengabaikan apa yang anak mereka ungkapkan”, contohnya Aisyah pulang dengan mata yang lembam, umumnya orang tua lantas langsung menanggapi hal tersebut secara berlebihan, menduga-duga si anak terkena bola, atau berkelahi dengan temannya. Faktanya, orang tua tidak tahu apa yang terjadi hingga anak sendirilah yang menceritakannya.
3. Jarang Bertemu Muka
Menurut Billingham, orang tua seharusnya membiarkan anak melakukan kesalahan, biarkan anak belajar dari kesalahan agar tidak terulang kesalahan yang sama. Bantulah anak untuk mengatasi masalahnya sendiri, tetapi jangan mengambil keuntungan demi kepentingan Anda.
4. Terlalu Berlebihan
Menurut Judy Haire, “banyak orang tua menghabiskan 100 km per jam mengeringkan rambut, dari pada meluangkan 1 jam bersama anak mereka”. Anak perlu waktu sendiri untuk merasakan kebosanan, sebab hal itu akan memacu anak memunculkan kreatifitas tumbuh.
5. Bertengkar Dihadapan Anak
Menurut psikiater Sara B. Miller, Ph.D., perilaku yang paling berpengaruh merusak adalah “bertengkar” dihadapan anak. Saat orang tua bertengkar didepan anak mereka, khususnya anak lelaki, maka hasilnya adalah seorang calon pria dewasa yang tidak sensitif yang tidak dapat berhubungan dengan wanita secara sehat. Orang tua seharusnya menghangatkan diskusi diantara mereka, tanpa anak-anak disekitar mereka. Wajar saja bila orang tua berbeda pendapat tetapi usahakan tanpa amarah. Jangan ciptakan perasaan tidak aman dan ketakutan pada anak.
6. Tidak Konsisten
Anak perlu merasa bahwa orang tua mereka berperan. Jangan biarkan mereka memohon dan merengek menjadi senjata yang ampuh untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Orang tua harus tegas dan berwibawa dihadapan anak.
7. Mengabaikan Kata Hati
Menurut Lisa Balch, ibu dua orang anak, “lakukan saja sesuai dengan kata hatimu dan biarkan mengalir tanpa mengabaikan juga suara-suara disekitarnya yang melemahkan. Saya banyak belajar bahwa orang tua seharusnya mempunyai kepekaan yang tajam tentang sesuatu”.
8. Terlalu Banyak Nonton TV
Menurut Neilsen Media Research, anak-anak Amerika yang berusia 2-11 tahun menonton 3 jam dan 22 menit siaran TV sehari. Menonton televisi akan membuat anak malas belajar. Orang tua cenderung membiarkan anak berlama-lama didepan TV dibanding mengganggu aktifitas orang tua. Orang tua sangat tidak mungkin dapat memfilter masuknya iklan negatif yang tidak mendidik.
9. Segalanya Diukur Dengan Materi
Menurut Louis Hodgson, ibu 4 anak dan nenek 6 cucu, “anak sekarang mempunyai banyak benda untuk dikoleksi”. Tidaklah salah memanjakan anak dengan mainan dan liburan yang mewah. Tetapi yang seharusnya disadari adalah anak Anda membutuhkan quality time bersama orang tua mereka. Mereka cenderung ingin didengarkan dibandingkan diberi sesuatu dan diam.
10. Bersikap Berat Sebelah
Beberapa orang tua kadang lebih mendukung anak dan bersikap memihak anak sambil menjelekkan pasangannya didepan anak. Mereka akan hilang persepsi dan cenderung terpola untuk bersikap berat sebelah. Luangkan waktu bersama anak minimal 10 menit disela kesibukan Anda. Dan pastikan anak tahu saat bersama orang tua adalah waktu yang tidak dapat diinterupsi.
Menurut Professor Robert Billingham, Human Development and Family Studies – Universitas Indiana, “Anak terlalu banyak bergaul dengan lingkungan semu diluar keluarga, dan itu adalah tragedi yang seharusnya diperhatikan oleh orang tua”. Nah sekarang tahu kan, bagaimana menyiasatinya, misalnya bila anak Anda berada di penitipan atau sekolah, usahakan mengunjunginya secara berkala dan tidak terencana. Bila pengawasan Anda jadi berkurang, solusinya carilah tempat penitipan lainnya. Jangan biarkan anak Anda berkelana sendirian. Anak Anda butuh perhatian.
2. Gagal Mendengarkan
Menurut psikolog Charles Fay, Ph.D. “Banyak orang tua terlalu lelah memberikan perhatian – cenderung mengabaikan apa yang anak mereka ungkapkan”, contohnya Aisyah pulang dengan mata yang lembam, umumnya orang tua lantas langsung menanggapi hal tersebut secara berlebihan, menduga-duga si anak terkena bola, atau berkelahi dengan temannya. Faktanya, orang tua tidak tahu apa yang terjadi hingga anak sendirilah yang menceritakannya.
3. Jarang Bertemu Muka
Menurut Billingham, orang tua seharusnya membiarkan anak melakukan kesalahan, biarkan anak belajar dari kesalahan agar tidak terulang kesalahan yang sama. Bantulah anak untuk mengatasi masalahnya sendiri, tetapi jangan mengambil keuntungan demi kepentingan Anda.
4. Terlalu Berlebihan
Menurut Judy Haire, “banyak orang tua menghabiskan 100 km per jam mengeringkan rambut, dari pada meluangkan 1 jam bersama anak mereka”. Anak perlu waktu sendiri untuk merasakan kebosanan, sebab hal itu akan memacu anak memunculkan kreatifitas tumbuh.
5. Bertengkar Dihadapan Anak
Menurut psikiater Sara B. Miller, Ph.D., perilaku yang paling berpengaruh merusak adalah “bertengkar” dihadapan anak. Saat orang tua bertengkar didepan anak mereka, khususnya anak lelaki, maka hasilnya adalah seorang calon pria dewasa yang tidak sensitif yang tidak dapat berhubungan dengan wanita secara sehat. Orang tua seharusnya menghangatkan diskusi diantara mereka, tanpa anak-anak disekitar mereka. Wajar saja bila orang tua berbeda pendapat tetapi usahakan tanpa amarah. Jangan ciptakan perasaan tidak aman dan ketakutan pada anak.
6. Tidak Konsisten
Anak perlu merasa bahwa orang tua mereka berperan. Jangan biarkan mereka memohon dan merengek menjadi senjata yang ampuh untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Orang tua harus tegas dan berwibawa dihadapan anak.
7. Mengabaikan Kata Hati
Menurut Lisa Balch, ibu dua orang anak, “lakukan saja sesuai dengan kata hatimu dan biarkan mengalir tanpa mengabaikan juga suara-suara disekitarnya yang melemahkan. Saya banyak belajar bahwa orang tua seharusnya mempunyai kepekaan yang tajam tentang sesuatu”.
8. Terlalu Banyak Nonton TV
Menurut Neilsen Media Research, anak-anak Amerika yang berusia 2-11 tahun menonton 3 jam dan 22 menit siaran TV sehari. Menonton televisi akan membuat anak malas belajar. Orang tua cenderung membiarkan anak berlama-lama didepan TV dibanding mengganggu aktifitas orang tua. Orang tua sangat tidak mungkin dapat memfilter masuknya iklan negatif yang tidak mendidik.
9. Segalanya Diukur Dengan Materi
Menurut Louis Hodgson, ibu 4 anak dan nenek 6 cucu, “anak sekarang mempunyai banyak benda untuk dikoleksi”. Tidaklah salah memanjakan anak dengan mainan dan liburan yang mewah. Tetapi yang seharusnya disadari adalah anak Anda membutuhkan quality time bersama orang tua mereka. Mereka cenderung ingin didengarkan dibandingkan diberi sesuatu dan diam.
10. Bersikap Berat Sebelah
Beberapa orang tua kadang lebih mendukung anak dan bersikap memihak anak sambil menjelekkan pasangannya didepan anak. Mereka akan hilang persepsi dan cenderung terpola untuk bersikap berat sebelah. Luangkan waktu bersama anak minimal 10 menit disela kesibukan Anda. Dan pastikan anak tahu saat bersama orang tua adalah waktu yang tidak dapat diinterupsi.